Hidup adalah Kualitas

Selasa, 21 Juli 2020

Bukan Kejadian Biasa
15 juni 2020, lanjutan aktifitas terapi skoliosis pada anak 2 tahun. Jelang sore berita itu diterima. Insya Alloh, ba'da magrib akan dimulai. Membayangkan wajah pasien berumur 2 tahun berjalan dengan condong ke kanan membuat terenyuh. Tentu tidak nyaman, kondisi itu bagi pasien. Saya pun berharap kesembuhan nya diridhoi Allah SWT.
Tipe skoliosis Z, mengharuskan perbaikan pinggul kanan dan pada bagian cervical harus ada ruas yg dikeluarkan sehingga fungsi pupil mata bisa optimal. Pada bagian tulang ekor yang masuk harus dikeluarkan, dan bagian penyempitan rongga dada harus dilonggarkan. Perlu suatu perlakuan lipatan kaki, tangan, dan kuncian leher, lalu BEDONG untuk satu gerakan. Selesai BEDONG, perlu aktifitas perlawanan dari pasien untuk perbaikan alami secara optimal. 10 menit berlalu, alhamdulilah, tangisan pasien ikut mempercepat proses tersebut.
PR pasien, diberikan ke orang tua, agar melakukan HK, duduk dengan lipatan, tidur dengan arah perbaikan. Dan mainan anak diarahkan untuk perbaikan struktur tulang. Perlu waktu untuk penormalan. Namun orang tua sudah paham, saat terapis bisa menunjukkan pada posisi yg ditentukan tadi terlihat ada pelurusan tulang belakang. Semoga Allah SWT meridhoi ya nak, lahaulawalaquwwataillabillah. Selamat sampai tujuan kembali ke pulau Rupat, dan konsisten mengerjakan PR untuk kesembuhan.
Pada proses penanganan pasien ini alhamdulillah sahabat terapis saya ikut datang membantu sehingga mempermudah pelaksanaan terapi. Semoga Allah SWT berkenan membalas amal baik nya. Aamiin YRA.
Setelah selesai pasien 1, sahabat saya mengajak untuk nangani pasiennya. Saya berpikir ini pasien stroke. Saat tiba di sekitar lokasi, sahabat saya menelepon seseorang untuk memastikan tempat pasien. Tak lama kami disambut, masuk sebuah rumah, ternyata pasien adalah penghuni kost.
Setelah meminta pasien menggunakan mukena barulah kami memasuki ruangan. Ada 2 orang wanita muda, seorang wanita paruh baya, dan seorang anak kecil. Ternyata wanita paruh baya itu adalah ibu dari salah seorang wanita muda, dan anak kecil itu adalah anaknya. Rupanya kedua wanita muda itu adalah janda yang terkena jin. Pasien perlu di ruqyah.
Ruqyah berjalan cukup lama karena jin yang bersarang cukup banyak dan lumayan ngeyel. Jin yang bersarang adalah jin laki laki yang mengaku melindungi pasien. Mengaku kuat dan tidak mau keluar. Ajakan untuk bersyahadat kepada jin, ia mau bersyahadat, namun tetap tidak meninggalkan pasien. Setelah di dakwahi tidak bisa, akhirnya diselesaikan dengan ayat quran pamungkas. Bisa jadi jin ini sombong, karena hari sebelumnya berhasil menghempaskan 5 orang dan hampir berhasil membuat pasien bunuh diri dengan mengikatkan lehernya dengan tali.
Selidik punya selidik pasien ternyata jauh dari rasa syukur ke Allah SWT, sehingga sikap suudzhon (baik sangka) ke Allah SWT atas peristiwa yang dialami belakang ini tidak dilakukannya.
Kejadian ini membuat saya untuk terus mawas diri. Terima kasih ya Alloh, Engkau hadirkan pelajaran dan teguran baru buat saya. Semoga ini menjadi penguat niat kami untuk menjadi lebih baik lagi, selalu berusaha memperbaiki diri dari waktu ke waktu hingga Engkau memanggil kami dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin YRA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar