Hidup adalah Kualitas

Selasa, 21 Juli 2020

Belajar, Belajar, Praktek, dan Luar Biasanya Guru
Hari ini berlanjut dengan belajar bersama gurunda UHM. Hal-hal yang mencengangkan terus berlanjut. Satu hal yang mengejutkan, ketika logic therapy dijelaskan dari sisi siklus dan proses peredaran darah (masuknya O2 dan dibuangnya CO2). Ada urusan di arteri, kapiler (syaraf), vena dan jantung. Kalau bayi lebih luar biasa lagi, karena saat di dalam menggunakan placenta, dan ketika di luar bisa bernafas dengan paru paru. Sungguh Allah SWT membuat proses yang luar biasa sebagai tanda kebesaran Nya.
Pembuangan CO2 yang terganggu berakibat pada penyakit kulit, dan penutupan 'celah kecil' yang berakibat pada masalah yang kebanyakan orang menyebutnya sebagai 'Jantung bocor'. Masih ada case lain, hydrocepalus, micro cepalus, kejang, amandel, epilepsi. Gurunda menyampaikan dengan sangat baik dasar-dasar pemeriksaan hingga pengambilan keputusan. Tentu antara pasien dewasa dan bayi ada treatment yang berbeda.
Gurunda sangat menghormati pasien, bukan hanya simpati yang beliau berikan melainkan hingga empati. Tak jarang ketika menjelaskan kondisi kondisi tersebut, sambil mempraktekkan kondisi pasien, dari situ analisis dilakukan sambil kembali memeriksa titik - titik yang sudah ditentukan. Beliau menegaskan, bahwa fokus pada penyimpangan di pasien akan menentukan treatment apa yang cocok buat pasien.
Luar biasanya gurunda, di sesi penghujung, saya pun menitikkan air mata. Betapa tidak, saat itu beliau memanggil putra putra nya. Beliau berkisah, saat bermukim di luar negeri anak pertama mengalami kejang di umur mulai 6 bulan. Sebagai seorang yang terpelajar, pengobatan dilakukan, anak diberikan obat anti kejang. Lalu berlanjut hingga umur anak masuk dalam hitungan tahun dengan frekuensi yang ditentukan dokter disana. Dalam satu kesempatan, gurunda menggunakan sendok untuk mengaduk minuman. Tidak lama kemudian beliau pusing tidak menentu. Selidik punya selidik ternyata sendok yang digunakan adalah sendok bekas obat anti kejang. Saat itu ada pemikiran terkait efek dari obat tersebut. Sehingga anak selanjutnya tidak menggunakan obat tersebut.
Pencarian gurunda pada teknik pengobatan, kiranya Allah SWT kabulkan, dengan durasi belasan tahun. Kemanfaatan yang kami peroleh hanyalah atas kehendak Allah SWT jua dan bila mengingat perjalanan beliau mencari 'teknik' pengobatan ini bukanlah waktu yang sebentar dengan banyak pengorbanan. Ditambah lagi, beliau selalu mengingatkan untuk memberikan manfaat sebanyak-banyak bagi umat. Sungguh, kami hanyalah penerima 'resume perjalanan' sehingga menjadi lebih sederhana. Sesungguhnya kehebatan itu milik Allah SWT semata, dan kehebatan itu diterjemahkan sebagai Semua Kerumitan yang DAPAT DISELESAIKAN DENGAN CARA SEDERHANA ATAS KEHENDAK ALLAH SWT.
Semoga perjalanan semua ini menjadi amal ibadah kami, juga bagi gurunda (ILMU YANG BERMANFAAT), dan semua kita dijauhkan dari SIFAT SOMBONG. Kesembuhan HANYA DARI ALLAH SWT semata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar